Minggu, 13 Oktober 2013

Beberapa jenis baterai







1. Baterai ABC/ Baterai Biasa

Anoda      : logam seng (Zn)
Katoda    : batang karbon/gafit (C)
Elektrolit  : MnO2, NH4Cl dan serbuk karbon (C)


Anoda Zn (-)   :  Zn                                → Zn2+ + 2e
Katoda C (+)  :  2MnO2 + 2NH4+ + 2e- → Mn2O3 + 2NH3 + H2O

Reaksi total     :  Zn + 2MnO2 + 2NH4+  → Zn2+ + Mn2O3 + 2NH3 + H2O
Baterai ini menghasilkan potensial sel sebesar 1,5 volt. baterai ini bias digunakanuntuk menyalakan peralatan seperti senter, radio, CD player, mainan, jam dansebagainya.









2.Baterai Handphone/Baterai Nikel-Kadmium

Mirip dengan baterai timbal, sel nikel-kadmium juga reversibel. Selain itu dimungkinkan untuk membuat sel nikel-kadmium lebih kecil dan lebih ringan daripada sel timbal. Jadi sel ini digunakan sebagai batu baterai alat-alat portabel seperti : UPS, handphone dll.



Anoda              : kadmium
Katoda             : Nikel

Anoda Cd (-)        :  Cd + 2OH              → Cd(OH)2 + 2e
Katoda NiO2 (+)  :  NiO2 + 2H2O + 2e  → Ni(OH)2 + 2OH

Reaksi total           :  Cd + NiO2 + 2H2O  → Cd(OH)2 + Ni(OH)2
    
   
 


3. Aki / Baterai Timbal (Accu)

Nilai sel terletak pada kegunaannya. Diantara berbagai sel, sel timbal (aki) telah digunakan sejak 1915. Berkat sel ini, mobil/sepeda motor dapat mencapai mobilitasnya, dan akibatnya menjadi alat transportasi terpenting saat ini. Baterai timbal dapat bertahan kondisi yang ekstrim (temperatur yang bervariasi, shock mekanik akibat jalan yang rusak, dll) dan dapat digunakan secara kontinyu beberapa tahun. 

Dalam baterai timbal, elektroda negatif adalah logam timbal (Pb) dan elektroda positifnya adala timbal yang dilapisi timbal oksida (PbO2), dan kedua elektroda dicelupkan Elektrolit :asam sulfat (H2SO4). 


Reaksi elektrodanya adalah sebagai berikut :

Anoda Pb(-)                 :   Pb + SO42-                              →  PbSO4 + 2e
Katoda PbO2 (+)           :   PbO2 + SO42- + 4H+  + 2e    →  PbSO4 + 2H2O

Reaksi total                 :   Pb + PbO2 + 4H+ + 2SO42-     →  2PbSO4  + 2H2O


     
Kondisi Saat aki digunakan :

Saat aki menghasilkan listrik, Anoda Pb dan katoda PbO2 bereaksi dengan SO42- menghasilkan PbSO4. PbSO4 yang dihasilkan dapat menutupi permukaan lempeng anoda dan katoda. Jika telah terlapisi seluruhnya maka lempeng anoda dan katoda tidak berfungsi. Akibatnya aki berhenti menghasilkan listrik.

Saat aki menghasilkan listrik dibutuhkan ion H+ dan ion SO42- yang aktif bereaksi. akibatnya jumlah ion H+ dan ion SO42- pada larutan semakin berkurang dan larutan elektrolit menjadi encer maka arus listrik yang dihasilkan dan potensial aki semakin melemah.
Oleh karena reaksi elektrokimia pada aki merupakan reaksi kesetimbangan (reversibel) maka dengan memberikan arus listrik dari luar ( mencas ) keadaan 2 elektroda (anoda dan katoda) yang terlapisi dapat kembali seperti semula. demikian pula ion akan terbentuk lagi sehingga konsentrasi larutan elektrolit naik kembali seperti semula.

Anoda PbO2 ( - )           :   PbSO4 + 2H2O    →  PbO2  + 4H+  + SO42- + 2e      
Katoda Pb ( + )             :   PbSO4 + 2e–           →  Pb + SO42-                               

Reaksi total                 :   2PbSO4  + 2H2O →   Pb + PbO2 + 4H+ + 2SO42-       

Selama proses penggunaan maupun pengecasan aki terjadi reaksi sampingan yaitu elektrolisis air dan tentu saja ada air yang menguap dengan demikian penting untuk menambahkan air terdistilasi ke dalam baterai timbal. Baru-baru ini jenis baru elektroda yang terbuat dari paduan timbal dan kalsium, yang dapat mencegah elektrolisis air telah dikembangkan. Baterai modern dengan jenis elektroda ini adalah sistem tertutup dan disebut dengan baterai penyimpan tertutup yang tidak memerlukan penambahan air.































Tidak ada komentar:

Posting Komentar